Di akhir semester, banyak rekan-rekan yang biasanya harus membuat abstrak sebagai bagian dari karya tulis utuh atau bahkan artikel jurnal yang ingin dikirimkan ke berbagai penerbit. Abstrak karya tulis ini berperan sangat penting untuk 'memamerkan' kualitas karya tulis kepada para pembaca, termasuk diantaranya guru/dosen (yang kita harapkan kemudian akan memberi poin yang bagus) atau reviewer atau dewan juri dari lomba yang sedang kita ikuti. Toh pun demikian, abstrak sebagai bagian karya tulis yang selalu ditulis paling akhir (setelah bagian lain selesai karena memuat rangkuman dari semua bagian), selalu kebagian porsi waktu paling sedikit. Padahal peluang karya tulis mendapatkan atensi pembaca (tentu setelah judul) adalah abstrak.
Ulasan di atas sedikit banyak membuat kami menghubungi rekan-rekan yang pernah menjadi reviewer jurnal internasional dan menghubungi teman-teman yang mengambil mata kuliah penulisan karya tulis ilmiah di luar negeri untuk sharing, bagaimana menulis abstrak yang baik, khususnya yang berbahasa Inggris, tentunya dengan kosa kata kita yang terbatas. Salah seorang teman cerita bahwa dosen senior mata kuliah Research Paper-nya, (Chris Feak dari Univ. of Michigan) berpesan "Tidak ada manusia yang lahir dengan bahasa Inggris akademik sebagai bahasa bawaannya, termasuk orang Inggris atau Amerika. Bahasa Inggris sehari-hari sangat beda dengan bahasa akademis, kalian pasti bisa kalau banyak membaca dan praktik menulisnya".
Salah satu tips yang paling berkesan yang dibagikan adalah membaca abstrak artikel bahasa Inggris dan menulis ulang format umum dari paper yang paling 'enak' dipahami. Yang dicari disini adalah format alur dan pemilihan kosa katanya, bukan isi dari artikel tersebut. Misalnya, abstrak dari artikel berjudul The Effects of Critics Reviews on Movie Demand adalah sebagai berikut.
Most research on the impact of critics on movie attendance
behavior has examined aggregated data but the effect on the
behavior has not been observed. Our aim is to ll this gap
by analyzing if movie reviews increase movie attendance at
the individual level. In order to achieve this goal, the cultural
demand model of learning-by-consuming-process was exten-
ded to incorporate the effects of the movie reviews. Using the
information contained in the Survey of Cultural Practice and
Habits in Spain, we estimated an ordered probit model. Our
empirical results show that reading reviews strongly increases
movie attendance frequency. Moreover, it can be seen that no
matter whether the review is positive or negative, the frequen-
cy of movie attendance always increases. Accordingly with
our results, the worst review it is the one that is never made, so
we conclude as the popular saying “very bad reviews are the
next best thing to good reviews”.
Dari artikel tersebut, kita bisa mengekstrak alur dan kosa katanya menjadi relatif general menjadi:
Most research on _________ has examined _________ but the effect on _________ has not been observed. Our aim is to fill this gap by _________. In order to achieve this goal, _________ was extended to incorporate _________. Using the information contained in _________, we estimated _________. Our empirical results show _________ Moreover, it can be seen that _________. Accordingly with our results, _________.
Dengan mengisi blank di atas dengan ide-ide dari karya tulis kita, kita bisa dengan cepat membuat abstrak dengan alur yang baik dan mengadopsi kosa kata bahasa Inggris akademik yang fasih. Untuk membantu teman-teman membuat abstrak untuk karya tulisnya, kami bagian beberapa format seperti di atas yang sudah di-blank-kan, sehingga bisa dengan mudah diisi. Semoga bermanfaat.
Format abstrak artikel bahasa Inggris di berbagai bidang keilmuan.
Sains & Teknik
Pendidikan
Kesehatan
Sosial
